Perempuan di Yogyakarta Ini Mengaku Jadi Korban Begal Payudara Saat Kendarai Sepeda Motor

Seorang perempuan muda asal Yogyakarta berinisial SA mengaku menjadi korban begal payudara oleh seorang pengendara motor. SA menceritakan hal tersebut di Twitter, Rabu (25/5/2022) malam sekitar pukul 19.07 WIB. Meski thread di Twitternya mencapai ribuan retweets.

“Buat kalian terutama perempuan di Yogya, lebih hati hati kalau keluar malam. Kalau bisa jangan sendiri dan jangan lewat jalan yang sepi. Baru semalam aku kena sex harassment,” paparnya. SA memulai penceritaan kronologinya saat ia mendapatkan pelecehan seksual dari seorang pengendara motor.

Hari Selasa, 24 Mei 2022 malam, sekitar pukul 20.35, Sa baru saja pulang dari mengaji di tempat ustadzahnya di daerah Depokan, Kotagede, Kota Yogyakarta. “Aku pulang ke arah selatan, lewat Jalan Depokan,” kata SA. Ia mengakui, dirinya naik motor sendiri, tidak ditemani keluarga maupun teman.

Keadaan semakin mencekam tatkala gerimis masih turun. Maklum, di Yogyakarta, akhir akhir cuaca tidak bisa ditebak. Kadang hujan tiba tiba, kadang panas berkepanjangan.

“Jalanan sepi dan gerimis, terus tiba tiba aku dipepet sama cowok yang aku gak kenal. Dia pakai motor matic di sebelah kananku. Tiba tiba, dia meremas bagian bawah payudara kanan aku,” terangnya gamblang. Beruntungnya, pelaku tidak berhasil memegang bagian vital itu dan kena di bagian bawah. Akan tetapi, SA cukup kaget melihat kejadian itu.

“Jujur, aku nangis di situ. Alhamdulillah, aku bisa lanjut pulang ke rumah dengan selamat tidak kurang dari suatu apapun,” bebernya. Jarak tempat kejadian perkara dengan rumahnya ternyata tidak jauh, hanya kurang 700 meter saja. “Pas itu, aku gak pakai kacamata dan malam, aku gak begitu jelas melihat pelaku,” tambah Sa.

Beberapa hal yang dia ingat, pelaku menggunakan motor matic, menggunakan jaket aplikasi layanan pengantar makanan, mantel plastik warna hijau dan helm hitam. “Nah itu, sayangnya, aku gak sempat lihat plat nomornya ya karena benar benar gak kelatan dan aku shock juga,” terangnya. Setelah kejadian, SA segera membaca istighfar dan tidak bisa berbicara banyak.

Setelah itu, pelaku mengendarai motor lurus ke arah selatan. “Pelaku sempat nengok ke arahku. Tapi lagi lagi, aku gak bisa lihat jelas muka pelaku dan dia juga bablas aja gitu. Aku pun belok ke gang buat pulang ke rumah,” tambah SA. Dia tidak menyangka, kejadian ini bisa terjadi pada dirinya.

Ditanya terkait keadaan jalan yang gelap, SA membenarkan, area yang ia lalui memiliki penerangan minim. Ini membuatnya bergidik, mengingat bisa saja kejahatan terjadi saat tiadanya cahaya yang cukup di jalanan. “Aku pun pakai bajunya tidak yang terbuka. Aku pakai rok, kemeja dan berkerudung juga, karena habis ngaji kan,” ungkapnya. Untuk mencari tahu pelaku, SA sempat bertanya kepada tetangga yang memiliki CCTV di rumahnya.

“Kemarin, aku udah coba telusuri lewat CCTV, tapi sayangnya pelaku tetap gak keliatan jelas, apalagi nopolnya,” kata SA. Dari situ, ia mengurungkan niat untuk melaporkan kejahatan seksual tersebut ke polisi. Dia menilai, dirinya masih belum memiliki bukti yang kuat jika ingin membawa kasus ini ke ranah hukum.

“Yang penting sekarang para perempuan berhati hati. Pelaku kayak gitu tidak pandang tempat. Asal ada kesempatan, mereka bakal lakuin kejahatan tersebut,” tandas SA. (Ard)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Proudly powered by WordPress | Theme: Journey Blog by Crimson Themes.