Sekitar 100 Warga Sipil Dievakuasi dari Mariupol Tiba di Zaporizhzhia

Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dan Palang Merah Internasional menengahi kesepakatan untuk mengeluarkan non pejuang dari lokasi blokade paling parah di Ukraina. Sekitar 100 warga sipil telah dievakuasi dari pabrik baja yang terkepung di kota Mariupol, Ukraina timur. "Para pengungsi tiba di kota Zaporizhzhia yang dikuasai Ukraina pada Senin (2/5/2022)," kata Presiden Volodymyr Zelensky melalui unggahan Twitter pada Minggu (1/5/2022), dilansir ,

Zelensky menambahkan, Ukraina bekerja sama dengan PBB untuk mengevakuasi warga sipil lainnya dari pabrik baja Azovstal, katanya. "Operasi ini [masih] berlangsung," kata Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk dalam sebuah pidato video. Kementerian pertahanan Rusia memberikan angka yang lebih rendah dari 80 warga sipil yang dievakuasi dari pabrik Azovstal.

“Mereka yang ingin pergi ke daerah yang dikendalikan oleh rezim Kyiv diserahkan kepada perwakilan PBB dan ICRC (Palang Merah)," terangnya. PBB tidak mengatakan berapa banyak warga sipil yang diangkut dari Mariupol dan tidak segera jelas mengapa kedua pihak memberikan angka yang berbeda. Juru bicara PBB Saviano Abreu membenarkan bahwa "operasi lintas yang aman" sedang berlangsung di Azovstal dan berkoordinasi dengan Komite Palang Merah Internasional dan "pihak pihak dalam konflik".

"Zaporizhzhia, sebuah kota sekitar 150 kilometer di barat laut Mariupol, adalah tujuan upaya evakuasi," kata Abreu. Dia membeberkan wanita, anak anak dan orang tua yang telah terdampar selama hampir dua bulan akan dievakuasi ke kota, di mana mereka akan menerima dukungan kemanusiaan segera, termasuk layanan psikologis. “Pada titik ini, dan saat operasi sedang berlangsung, kami tidak akan membagikan rincian lebih lanjut, karena dapat membahayakan keselamatan warga sipil dan konvoi,” kata Abreu.

Sebuah tim dari Doctors Without Borders berada di pusat penerimaan pengungsi di Zaporizhzhia pada Minggu, dalam persiapan untuk kedatangan konvoi PBB, jika berhasil. Sebanyak 100.000 orang diyakini masih berada di Mariupol yang diblokade, dan sekitar 2.000 pejuang Ukraina di bawah pabrik baja era Soviet – satu satunya bagian kota yang tidak diduduki oleh Rusia. Komandan Brigade Garda Nasional ke 12 Ukraina Denys Shleha mengatakan kepada televisi, Minggu (1/5/2022) dari pabrik Azovtal bahwa beberapa ratus warga sipil bertahan di bunker.

Di antaranya termasuk sekitar 20 anak anak. Menurutnya, satu atau dua upaya evakuasi tambahan dengan skala yang sama diperlukan untuk mengeluarkan mereka dari sana.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Proudly powered by WordPress | Theme: Journey Blog by Crimson Themes.